Dibuka dengan narasi Jericho Stewart (Kevin Costner) yang penuh kemantapan, film ini langsung beralih pada kemunculan singkat Ryan Reynolds sebagai Bill Pope, agen CIA yang sedang dikejar-kejar. Bill ditengarai memiliki info tentang Jan Stroop (Michael Pitt) yang sedang dicari teroris Xavier Heimdahl (Jordi Molla). Bill pun harus meregang nyawa di tangan anak buah Xavier.
Keberadaan Jan menjadi sangat genting mengingat kemampuannya yang mampu meluluhlantakkan militer berbagai negara. Sedangkan yang mengetahui Jan hanyalah Bill yang sudah tiada. Kepala CIA, Quaker Wells (Gary Oldman, yang tampil emosional) dan tim Dr Franks (Tommy Lee Jones) untuk memindahkan memori otak di jasad Bill kepada pihak lain agar keberadaan Jan dapat diketahui segera sebelum kehancuran dunia dimulai. Jan pun tidak tinggal diam. Ia berusaha mencari suaka ke negara lain, seperti Rusia, yang justru menambah ricuh konflik.
Secara kebetulannya, Jericho yang sedang menjalani hukum di tahanan menjadi satu dari sedikit donor otak yang sesuai. Kecocokan donor Jerikho konon dikisahkan karena mengidap sindrom otak tertentu. Jericho yang awalnya tidak memiliki pilihan dipaksa menjalani prosedur pemindahan memori otak dari jasad Bill. Jericho sendiri sebenarnya bukan pilihan tepat. Sejarahnya ia sedang menjalani hukuman karena sering bertindak kasar, spontan tanpa memikirkan efek dari aksi brutalnya.
Jericho yang terbangun pun seakan memiliki dua memori, terutama sekilas memori Bill, termasuk kenangan Bill bersama sang istri (Gal Gadot) dan anak perempuannya yang masih membutuhkan sosok sang ayah. “Kepulangan” Bill dalam wujud Jericho ke rumah justru membuat kebingungan tersendiri bagi keluarga Bill.
Film ini berating R (restricted) karena tidak sedikit Jericho bertarung dengan tampilan visual yang kurang sesuai bagi penonton di bawah umur 17 tahun. Namun aksi gilanya menjadi kelebihan tersendiri ketika kabur dari kejaran anak buah Xavier, juga CIA, bahkan menjadi modal kuat saat berusaha menyelamatkan keluarga Bill.
Film aksi kelas B dengan kumpulan bintang kelas A ini menjadi alternatif yang cukup seru, meski masih jauh dari jenis film aksi yang mengundang decak kagum. Penampilan para aktor senior (Costner, Oldman, Lee Jones) menjadi nilai lebih bahwa pengalaman dan jam terbang mereka tetap membuat mereka berperan sesuai porsinya.