Insiden Maraton Boston (2013) konon menjadi peristiwa paling menyedihkan bagi warga USA setelah tragedi 9/11. Setelah hampir 4 tahun berlalu, kisah tragis (sekaligus heroik) itu dicoba diangkat ke layar lebar oleh Peter Berg.
Menjadi fokus adalah Tommy Saunders (Mark Wahlberg), polisi yang kembali menjalani hari pertamanya bekerja sebagai polisi lalu lintas setelah beberapa waktu diskors. Ia berada di garis finish lomba maraton. Berg juga menggambarkan tokoh Tommy melalui kehidupan rumah tangga bersama sang istri Carol (Michelle Monaghan) yang sayangnya tak mampu memberikannya keturunan.
Juga ada beberapa tokoh lain, seperti: pasangan suami istri Patrick (Christopher O’Shea) – Jessica (Rachel Brosnahan), petugas polisi Sean (Jake Picking) yang sedang mendekati gadis kuliahan Li (Lana Candor), pemuda Tiongkok Dun Meng (Jimmy O Wang), Sersan Jeffrey Pugliese (J.K. Simmons), kakak beradik Dzhokhar (Alex Wolff) – Tamerlan (Themo Melikidze), ayah – anak Woolfenden. Meski mengambil banyak karakter dari berbagai sisi, film ini tak kehilangan fokusnya.
Meledaknya beberapa bom di Boston saat perlombaan maraton masih berlangsung mengubah hidup para karakter yang disebutkan sebelumnya. Film berganti gigi menjadi thriller, termasuk aksi pengejaran terhadap pelaku pemboman. Apalagi FBI pun turun tangan atas komando Richard DesLauriers (Kevin Bacon). Berg juga mengubah haluan menjadi drama di momen-momen yang diperlukan.
Menjelang credit title ditampilkan testimoni para karakter survivor yang mampu melewati insiden teror ini. Menyentuh dan menginspirasi tanpa harus jatuh menjadi cengeng. Ilustrasi musik yang digarap peraih Oscar, Trent Reznor dan Atticus Ross mampu membangun atmosfer sesuai kebutuhan.
Patriots Day tak mengagungkan salah satu tokoh. Tokoh jagoan kita, Tommy pun tak lantas di-nomor satu-kan. Kelemahan dan drama hubungannya dengan sang isteri pun memanusiakan karakternya. Bergulat dengan luka yang terjadi setelah insiden pemboman menjadi amunisi penyemangat yang jitu bagi penduduk kota. Slogan ‘Boston Strong’ pun dicanangkan dan masih relevan dengan pergulatan masa kini untuk melawan aksi anarkis apapun. Pesan itu disampaikan Berg dengan lancar hingga menit terakhir film.
Text by Pikukuh
Photo by deadline[dot]com