2 tahun setelah seri pertamanya yang cukup sukses secara komersil, Teenage Mutant Ninja Turtles: Out of The Shadow hadir kembali dengan formula yang tidak jauh berbeda. Masih diproduseri oleh Michael Bay dan dimainkan juga oleh Megan Fox sebagai April O’Neill, daya tarik (manusia) utama. Fokus cerita masih pada 4 kura-kura hasil mutan dengan nama yang dipersingkat supaya lebih mudah dan kekinian.
Tema maniak haus kekuasaan yang ingin menguasai dunia sudah jamak menjadi motivasi utama antagonis di berbagai film. Sama sekali bukan hal baru yang menyegarkan. Yang termasuk baru kita tonton adalah ambisi En Sabah Nur di X-Men Apocalypse.
Peran seluruh karakter manusia pun hanya tampil menjadi pendukung 4 kura-kura bersaudara. Tidak ada pengembangan karakter dan hanya berhenti sebatas dua dimensi saja. Penonton pun menjadi tidak peduli terhadap nasib para tokohnya. Kedekatan emosi apalagi empati absen dihadirkan sama sekali.
Hal-hal menjemukan tersebut masih diperparah dengan kemunculan makhluk jadi-jadian yang menggelikan, sekaligus mengganggu. Bagian komedinya pun dipaksakan dan semakin tidak tersenyum, apalagi tertawa. Satu-satunya harapan ialah melihat tampilan para kura-kura ninja dalam wujud manusia. Sayangnya impian tersebut pun tidak dieksekusi.
Dimaksudkan menjadi box office, di periode yang sama hasil peredaran film ini masih jauh di bawah seri pendahulunya. Pengulangan yang berniat menuai pundi-pundi uang sudah kehilangan gregetnya dan terjun bebas menjadi salah satu kandidat film terburuk tahun ini.